- Toxoplasmosis adalah penyakit parasiter yang disebabkan oleh infeksi protozoa Toxoplasma gondii
- Ada 3 bentuk:
- Tropozoit
- Cystozoit
- Oocyte
- Tersebar dibanyak negara termasuk Indonesia
- Cara penularan:
- Oral
- Melalui Placenta
- Species
- Secara klinis Toxoplasmosis lebih sering ditemukan pada kucing daripada anjing
- 80% kucing yang menunjukkan gejala klinis, ditemukan peradangan mata (Uveitis)
- Survey di LN ±30% kucing yang diperiksa darahnya menunjukkan hasil tes positif (kebanyakan gejala klinis tidak tampak)
- Ras
- Semua ras kucing rentan terhadap infeksi T.gondii
- Umur yang diserang antara 2 minggu – 16 tahun (rata-rata 4 tahun)
- Sex
- Gejala-gejala Klinis
- Pada Kucing
- Panas tubuh tinggi
- Lesu
- Nafsu makan menurun/hilang
- Berat badan menurun
- Pupil mata mengecil
- Ataxia
- Kejang-kejang
- Tremor
- Kelumpuhan
- Muntah, diare, gejala kuning
- Kematian anak kucing saat lahir atau mati sebelum disapih
- Infeksi T.gondii setelah lahir biasanya menunjukkan gejala-gejala kelainan pada:
- Saluran pernafasan
- Saluran pencernaaan makanan
- Toxoplasmosis pada kucing yang menunjukkan gejala-gejala syaraf kurang dari 10%
- Gejala-gejala syaraf yang sering terlihat
- Kebutaan
- Kehilangan koordinasi
- Berputar-putar
- Kejang-kejang
- Pada Anjing
Dewasa
- Kejang-kejang
- Tremor
- Kelemahan otot
- Kelumpuhan
Anak Anjing
- Suhu tubuh meningkat
- Nafsu makan menurun
- Tonsil membesar
- Sesak nafas
- Muntah-muntah
- Diare
Kelainan pada mata jarang ditemukan
- Adanya infeksi penyakit-penyakit yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh.
- Feline leukimia
- Feline immuno deficiency (AIDS)
- Felkine infectiious peritonitis
- Haemobartonellosis
- Cannine distemper
- Pemberian obat-obat yang mengandung Cartico steroid dan obat-obat anti tumor.
Chemotherapi
- Diagnosis
- Gejala klinis
- Pemeriksaan serologis
- Pemeriksaan tinja
Pemeriksaan darah:
- LATEX
- DA test
- Elisa
- Pengobatan
Hewan
- Clindamycin 25-50 mgr/kg bb/hr dibagi 2 dosis
- Sulfadiazine 30 mgr/kg bb/12 jam
Pyrimethamin 0,5 mgr/kg bb
- Makanan ditambah folinic acid 5 mgr/hari
Manusia
- Preparat sulfa
- Pirimetamin
- Klindamisin
- Tetrasiklin
- Rofamisin
- Spiramisin
- Pencegahan
- Jangan beri daging, jeroan mentah, dan susu yang tidak dipasteurisir
- Cegah hewan-hewan kita berburu burung, tikus, kecoa
- Pasir tempat kotoran kucig, dibersihkan setiap hari
- Cuci tangan yang bersih setelah mencuci tempat kotoran kucing atau mencuci daging
- Ibu-ibu yang sedang hamil sebaiknya jangan membersihkan tempat kotoran kucing atau mencuci daging mentah.
- Pada Manusia
Masa inkubasi: 5-23 hari
- Cara mendapat infeksi sama dengan cara infeksi pada kucing dan anjing
- Manusia hanya merupakan induk semang perantara
- Infeksi pada manusia melalui 4 cara:
- Secara tidak sengaja memakan ookista yang ada pada makanan
- Makan daging sapi, kambing, babi, ayam, anjing yang mengandung kista
- Infeksi melalui placenta (penularan konginetal)
- Infeksi melalui transplantasi, transfusi darah, dan kecelakaan di laboratorium
- Infeksi cara konginetal relatif lebih sedikit dibandingkan dengan infeksi cara lain
- Infeksi konginetal biasanya bersifat akut dan fatal
- Infeksi pada trisimester pertama ® arbortus
- Infeksi pada trisimester selanjutnya ® janin mati dalam kandungan, lahir prematur atau lahir cacat (buta, keterbelakangan mental, dll)
- 20-50% yang kena infeksi secara konginetal ® biasanya lahir prematur
- 60-70% infeksi konginetal tidak menunjukkan gejala pada bayinya
- 10% dari bayi-bayi yang mengalami infeksi konginetal biasanya menunjukkan sakit berat: panas, pembesaran hati dan limpa, hidrosefalus, mikrosefalus, korioretinitis, anemia, pembesaran kelenjar-kelenjar pertahanan tubuh dan kejang-kejang. 10% kasus-kasus tadi biasanya diakhiri dengan kematian.
- Pada orang dewasa ® kebanyakan tidak menunjukkan gejala
- Manifestasi klinis pada orang dewasa ® pembesaran kelenjar lokal/umum dan sering ditemukan korioretinitis.
Pengobatan untuk Manusia
- Untuk manusia saat ini masih dipakai: preparat sulfa, pirimitamin klindamisin, dan spiramisin
- Obat-obat tersebut hanya mematikan bentuk tropozoit saja, jadi efektif pada infeksi akut
- Untuk pengobatan profilaktis pada ibu-ibu yang sedang mengandung diberikan spiramisin, akan tetapi spiramisin ini tidak dapat menembus placenta
- Untuk infeksi-infeksi berat dapat diberikan tetrasiklin atau khlortatrasiklin
- Pemberian preparat kortiko steroid pada stadium akut tidak banyak efeknya